Ajaran Agama khonghucu Mengandung Unsur Filosifi 2024
Ajaran Agama Khonghucu Konfusianisme adalah kepercayaan masyarakat tradisional Tiongkok terhadap ajaran filsuf Tiongkok
Keterangan Gambar : tradisi_agama_khonghucu
Ajaran Agama Khonghucu Konfusianisme adalah kepercayaan masyarakat tradisional Tiongkok terhadap ajaran filsuf Tiongkok, Konfusius atau Kong Fu-tse. Ajarannya mengandung unsur-unsur yang mewujudkan akhlak mulia dan menyatu dengan hakikat budi. Keyakinan ini juga disebut Konfusianisme.
Kong Fu-tse adalah nabi terakhir Konfusianisme. Ia lahir 27 bulan 8 tahun 0001 Tahun Baru Imlek atau 551 SM. Desa Chang Phing, Negara Qufu, Negara Feodal Lu pada masa Dinasti Zhou. Berdirinya Agama Konghucu di Indonesia baru dimulai pada abad ke 19. Pada tanggal 17 Maret 1900, 20 orang pemimpin Tionghoa mendirikan organisasi sosial Konghucu bernama Tiong Hoa Hwi Kwan yang bertujuan untuk menyebarkan agama dan menghilangkan sinkretisme.
Gelombang pertama gerakan Konghucu terjadi pada tahun 1901 dengan diresmikannya Tiong Hoa Hwe Koan Batavia (Perkumpulan Tionghoa Batavia). Setengah abad kemudian, tepatnya pada tahun 1955, keturunan Tionghoa membentuk Majelis Tertinggi Agama Konghucu (MATAKIN)
Ajaran Konfusius
Konfusianisme mengajarkan dua nilai dalam kehidupan. Pertama, jika, itu berarti hubungan yang baik antar manusia. Manusia harus mempunyai kebaikan, budi pekerti, cinta kasih dan kemanusiaan. Dalam “Pengetahuan Prinsip-Prinsip Konfusianisme” yang ditulis oleh Ahmad Zarkas, Kong Fu-tse berkata, “Jangan lakukan kepada orang lain apa yang Anda tidak ingin dilakukan terhadap Anda.”
Yang kedua, Lee, artinya keselarasan antara tingkah laku, ibadah, adat istiadat, tata krama, dan budi pekerti. Untuk menjaga kehidupan Li tetap teratur dan seimbang, Konfusianisme mengajarkan tentang:
Masyarakat hendaknya menggunakan nama yang baik dan benar.
Hendaknya seseorang memiliki sifat Chung Yun, yaitu tetap berada di tengah kelebihan dan kekurangan dalam hidup, sehingga tercipta keseimbangan dalam perbuatan yang berlebihan.
Manusia harus menjaga lima hubungan satu sama lain, yaitu: hubungan ayah dan anak, kakak dan adik, suami istri, sahabat, penguasa dan masyarakat.
Menurut pandangan Konfusianisme, dunia dibangun di atas landasan moral. Bila moralitas masyarakat dan negara terganggu, maka tatanan alam pun ikut rusak. Hal ini membawa risiko perang, banjir, gempa bumi, kemarau panjang, penyakit, dan banyak lagi.
Jiao Sheng, bertindak sebagai pengkhotbah agama melalui dakwah atau pengajaran. Jiao Sheng umumnya berusia 18 tahun.
Wen Shi, guru agama Jiao Sheng yang membantu membimbing dan memberikan pekerjaan rumah. Wen Shi harus berusia minimal 21 tahun.
Xue Shi, pendeta agama. Sebagai pemegang takhta tertinggi, Xue Shi membantu Jiao Sheng dan Wen Shi mengembangkan ajaran agama Konghucu.
Zhang Lao, seorang umat beragama atau pendeta, tidak dapat sepenuhnya menjalankan aktivitas organisasi keagamaan karena usianya.
Kehidupan dan Ajaran Konfusius dalam Lun Yu berisi kumpulan ajaran Kong Fu-tse yang disusun oleh para pengikutnya setelah kematiannya. Ada tiga versi kitab ini, yaitu naskah kuno, Syiah dan Lu. Saat ini, orang Tionghoa kebanyakan menggunakan buku Lun Yu versi Lu. Selain itu, Kong Fu-Tse menulis enam buku klasik Konfusianisme.
1.Shu Ching
Baca Lainnya :
- Ucapan Salam Agama Khonghucu Disebut Salam Kebajikan 20240
- Lambang Agama Khonghucu Lonceng Untuk Mendengar Perintah Kaisar Raja 20240
- Baju Agama Untuk Umat Khonghucu Yang Memiliki Sejarah Budaya 20240
- Gambar Umat Beragama Khonghucu 20240
- Ciri Khas Agama Khonghucu Selalu Hormat Kepada Leluhur 20240
Buku Shu Ching berisi 100 dokumen sejarah dinasti Tiongkok kuno dari abad ke-24 SM. sampai 8 SM Buku ini menggambarkan keadaan Tiongkok pada zaman dahulu dan masih memuat ajaran agama dan moral.
2. Shih Ching.
Buku ini berisi buku puisi dari lima abad pertama Dinasti Chan. Kong Fu-Tse menulis Shi Ching agar para pengikutnya mengenal budaya puisi dan sastra yang mengandung nilai moral. Berisi lebih dari 300 lagu pilihan.
3.Yi Ching.
Yi Ching memuat sistem filosofis yang fantastik dan menjelaskan makna mendasar dari Yin (feminin) dan Yang (maskulin).
4. Li Chi.
Buku ini menguraikan tentang upacara adat untuk menanamkan kedisiplinan, kesusilaan, keluhuran budi pekerti dan perilaku pada masyarakat.
5. Eo, lembaran musik.
6. Chu'un Chi
Buku ini berisi deskripsi musim semi dan musim gugur. Buku ini juga menceritakan peristiwa yang terjadi di negeri Lu sejak tahun pertama pemerintahan Pangeran Yiu
Selain keenam kitab di atas, masih ada kitab lain yang penting bagi para pengikut Konfusianisme.
Alkitab kelima
Ajaran Agama Khonghucu Kitab atau nyanyian Raja berisi puisi-puisi tentang upacara dan upacara keraton yang memuji keagungan Tuhan.
Tentang buku-buku yang mendokumentasikan sejarah raja atau orang suci.
Ya Raja atau Kitab Perubahan berisi ajaran tentang pengelolaan alam semesta.